Aku dan "Teman" Kos-ku #1 - 'Mereka' Yang Ingin Berkenalan - Cerita Seram Kaskus

Aku dan "Teman" Kos-ku #1 - 'Mereka' Yang Ingin Berkenalan

Perkenalkan nama gw Roni (nama samaran), gw saat ini berumur 30 tahun dan bekerja di Jakarta. Cerita yang akan gw tulis disini merupakan kisah nyata gw saat masih kuliah di Bandung (2004), saat itu gw masih berumur 19 tahunan. Gw kuliah di salah satu kampus swasta di Jl. Lengkong Besar, Bandung. Sementara, gw kos di daerah Jl. Titiran Dalam Gang 1 (orang Bandung pasti tau). Mungkin agan yang tau daerah Bandung tanya, kok kos-nya jauh banget kan kampusnya di Lengkong?. Iya gan, gw pilih kos disitu soalnya bareng sama temen, maklum, saat itu gw pertama kali ngerantau dan ga ada saudara sama sekali di Bandung, jadi gw pilih kos bareng temen.


"Kayaknya enak nih kamarnya disini, luas, bersih dan ada akses langsung dari luar ke kamar tidur."-Kata gw ke temen gw Dika.

Gw dan Dika emang sahabatan sejak SMA, dan kebetulan kuliah bareng di Bandung meskipun beda kampus. Akhirnya kami memutuskan kos bareng, soalnya sama2 pertama kali merantau. Kami mencari kos bareng di berbagai tempat dan lokasi, akhirnya kami memutuskan untuk kos di Titiran Dalam. Kami pikir, kalau kos di Titiran Dalam ini strategis karena dekat dengan pusat kota selain itu juga dekat dengan gasibu dan Monumen Pancasila yang sering dijadikan lokasi konser.

Sebetulnya tidak ada yang aneh dengan rumah kos kami, rumah tersebut terlihat seperti rumah pada umumnya, hanya saja ruang belakang yang merupakan ruang parkir motor dan jemuran terlihat temaram karena hanya diberi penerangan lampu bohlam saja. Di ruang belakang ini juga terdapat 3 buah kamar mandi yang biasa digunakan bersama-sama.

Gw dan Dika akhirnya menempati kos tersebut, setelah berkenalan dengan penghuni kos lain, kami pun sudah mulai bisa berbaur dengan penghuni kos lain. Hari pertama kami isi dengan ngobrol-ngobrol bersosialisasi dengan penghuni kamar kos lain. Setelah menjelang larut malam, kira-kira jam 11 malam, gw kembali ke kamar untuk tidur karena capek, sementara temen gw Dika memilih untuk nongkrong dulu dengan penghuni kos lainnya di teras halaman depan.

Sesampainya di kamar, gw bermaksud untuk Sholat Isya terlebih dahulu, gw ke kamar mandi untuk ambil wudhu. Saat keluar kamar dan akan memasuki kamar mandi gw mencium wangi bunga melati.

"Kok ada bau melati?ah mungkin ada yang bawa cewek, maklum kosan ini kan bebas."-Pikir gw dalam hati, gw masih mencoba positif thinking, menganggap wangi dari parfum cewek.

Gw kembali ke kamar dan Sholat Isya, setelah selesai gw langsung rebahan di kasur sambil menonton TV (gw kebiasaan kalau mau tidur harus nonton TV sampe ketiduran, jadi TV biasanya menyala semalaman). Saat sedang nonton TV itulah tiba-tiba dari atap rumah terdengar suara "Duk...Duk...Duk..Duk..Duk..Duk", suaranya teratur seperti suara langkah kaki.

"Duh masa ada tikus sih?"-Gw masih mencoba berpositif thinking.

Suara itu selalu muncul berulang setiap beberapa menit dan selalu berbunyi 5 kali (langkah?), bunyinya seperti orang berjalan setengah berlari.

"Kok kayak suara langkah kaki ya?"-Gw mulai keheranan.

Suara di atap tersebut baru hilang sekitar jam 1 dini hari, Dika masuk kamar pada saat itu. Gw ceritain ke dia mengenai suara tersebut, dia bilang paling suara tikus itu. Gw ga berlanjut untuk memperdebatkan suara apa itu, menurut gw ga penting juga, gw menganggap bahwa gw yang terlalu parno dan berpikiran negatif. Malam itu akhirnya tidak ada lagi suara dari atap rumah dan gw bisa tidur nyenyak.

Keesokan paginya, karena gw masih penasaran, gw tanya ke temen kos yang lain, saat itu gw tanya ke Wawan, dia adalah penghuni terlama.

"Bang, semalem ada bau melati di deket kamar mandi, emang ada yang bawa cewek ya?"-Kata gw ke Wawan.

Wawan cuma senyum, gw yang masih penasaran kembali bertanya :

"Gw juga denger suara gruduk-gruduk di atap, tapi kok agak aneh ya suaranya, lebih mirip suara orang jalan cepet"-Gw tanya lagi.

Wawan lalu menjawab :

"Itu karena kalian itu penghuni baru disini, ada 'mereka' yang sudah menghuni lama disini ingin berkenalan sama kalian. Lu jangan takut, 'mereka' baik kok."-Wawan menjelaskan.

Hah 'mereka'?penghuni lama?apa maksudnya? berbagai pertanyaan langsung memberondong dalam hati gw, gw ga tanya lebih jauh lagi tentang 'penghuni lama'. Gw beranggapan pasti ini berkaitan dengan hal-hal gaib. Gw yang orangnya penakut memang malas kalau harus membicarakan masalah seperti ini.

"Mendingan lu sama Dika baca surat Yasiin, anggap aja sebagai bentuk permisi, ga usah takut."-Wawan melanjutkan.

Gw jelaskan juga ke temen gw Dika mengenai obrolan gw sama Wawan, akhirnya hari itu gw dan Dika sepakat untuk baca surat yasiin bareng, sambil dalam hati gw minta ke 'mereka' untuk tidak iseng karena gw orangnya penakut. Gw berharap mereka mendengar suara hati gw, tapiii ternyata gw salah...


=== Cerita Selanjutnya ===