Story Of My Life: Sepenggal Memori Kelam Dari Teman Hantu-ku #12 - Cerita Seram Kaskus

Story Of My Life: Sepenggal Memori Kelam Dari Teman Hantu-ku #12

Part 12 : Memory From Azka
SREEKKK.... terdengar suara hordeng terbuka dan cahaya pun keluar dari jendela yang tadi tertutupi oleh hordeng, gw sedang berbaring diatas kasur, badan gw terasa sangat sehat dan bugar. Gw bangun perlahan dari tempat tidur dan lalu berjalan menuju jendela. "Subhanallah..." ucap gw dalam hati, gw melihat hamparan bukit hijau yang sangat indah dan juga ditambahi dengan tanaman dan hewan yang sedang hidup disana.

"Gw dimana ya??" ucap gw. "Lu ada disini, lu g perlu tau lu ada dmna..." ucap seseorang di belakang gw dan saat gw menoleh ternyata adalah Azka. Azka kali ini sangat terlihat rapih dan sehat, senyumannya juga bukan lagi menakutkan melainkan sangat ceria, dan kali ini dia memakai jas berwarna putih dan di saku dadanya terdapat bunga mawar merah yang sangat indah dan wangi. "Oh hallo ka" ucap gw. "Indah ya.... pemandangan di luar" ucap Azka. "Iyh indah banget... rapih amat lu" ucap gw. "Ya biasalah gw lagi seneng aja pake ginian" ucap Azka. Gw lalu berjalan ke arah suatu kursi goyang yang sangat bagus nan tua, gw menggesernya sehingga berada di depan jendela, gw pun melanjutkan aktifitas gw tadi yang sedang menikmati pemandangan yang sangat indah.

"Hidup lu gmna cis??" ucap Azka, ia juga mengambil kursi dan duduk disamping gw. "Baek2 aja..." jawab gw. Lalu kita disana mengobrol ngalor ngidul masalah hidup, kita juga bercanda dan tertawa begitu keras. "Cis ikut gua yuk" ucap Azka setelah kita selesai tertawa. "Kemana ka??" tanya gw. "Udh ikut aja..." ucap Azka dan lalu menarik tangan gw untuk mengikutinya.

Kita lalu keluar kamar dan... "Subhanallah..." ucap gw dengan sangat kagum melihat isi rumah ini, rumah ini ternyata sangat mewah dan luas. "Ka lu dapet duit darimna?? bisa bangun rumah mcem istana kek gini" ucap gw kepada Azka. "Kerja keras sama jiwa yang sangat tenang cis..." ucap Azka. "Ah lu udh kaya mario teguh, eh jangan2 lu ngedukun ya??" ucap gw dengan agak tertawa. Azka pun balas tertawa tetapi tidak menjawab pertanyaan gw, bukan yang masalah dukun, tpi yang masalah ini rumah darimana.

Azka lalu mengajak gw keluar rumah, dan kini dihadapan gw terdapat pemandangan yang indah dan luas bak di surga. Gw g tau gw lgi dimna, gw g kenal tempat ini sama sekali. Lalu Azka menuntun gw melewati bukit, setelah melewati bukit gw melihat sebuah rumah yang sangat gw kenal, yap itu adalah rumah Azka. Tetapi rumah ini terlihat masih baru.

Gw dan Azka memasuki rumah itu dan melihat sepasang suami istri sedang bertengkar dan di pojok ruangan ada anak kecil yang sedang menangis. Suami istri itu adalah bokap nyokap Azka sedangkan anak kecilnya adalah Azka sendiri yang masih kecil. Gw liat Azka yang ada disamping gw, gw melihatnya tersenyum sedih melihat kejadian ini. Lalu tak berselang lama akhirnya bokap Azka yang sedang bertengkar tdi pun pergi sedang si nyokap menangis menahan kepergian si bokap. Saat si bokap melewati kita, ia hanya tersenyum menyapa kita, aneh banget kejadian itu, kenapa si bokap tersenyum kepada kita???

Lalu gw dibawa keluar rumah itu oleh Azka dan kini gw diajak lagi melewati bukit tetapi dengan arah yang berbeda. Setelah melewati bukit yang satu ini, gw melihat ada dua bangunan. Yang satu adalah sekolah SD dan satu lagi adalah sebuah pabrik garment. Kita lalu memasuki pabrik garment dan disana gw melihat Nyokap Azka sedang dimarahi oleh bosnya dan salah satu ucapan bosnya adalah "Kamu akan saya pecat segera...". Mendengar perkataan si bos, Nyokap Azka lalu memohon dengan sangat kepada si bos agar tidak dipecat, tetapi si bos seakan benci kepada Nyokap Azka dan tidak menghiraukan permohonan Nyokap Azka. Lalu tiba2 si bos mendekat kepada Nyokap Azka dan berbisik di telinganya dan Nyokap Azka pun mengangguk sebari menangis. Lalu Nyokap Azka dibawa ke sebuah ruangan dan di dalem ruangan itu gw melihat adegan yang sangat tidak senonoh yang dilakukan Nyokap Azka kepada si bos, gw tau Nyokap Azka melakukan ini demi pekerjaannya tidak dipecat. Lalu gw melihat Azka, kini dia sedang memejamkan mata sebari menangis, dia sangat terlihat sedang menahan sebuah perasaan sedih yang sangat teramat sedih.

Lalu kita keluar pabrik garment lalu menuju sekolah SD, disitu gw melihat Azka kecil sedang duduk menangis dikelilingi teman2nya yang sedang meledeknya...

Lalu gw dan Azka pergi meninggalkan dua bangunan tadi dan jalan menuju bukit lainnya, dibalik bukit ini terlihat ada seorang anak SMP yang sedang duduk di Sofa, anak itu Azka dan dia sedang memegang botol minuman keras, wajahnya pun terlihat sangat mabuk. Kita tak begitu lama melihatnya karna langsung berjalan kembali menuju bukit lainnya lagi.

Setelah bukit kita lewati, gw melihat ada orang yang sedang menangis dan badannya juga dipenuhi darah di sekujur tubuhnya, orang itu adalah Azka. Gw melihat Azka yang ada disamping gw sedang melihat iba kepada Azka lainnya yang berdarah-darah di hadapan kita.

"Yuk cis balik" ucap Azka yang ada di samping gw sebari menuntun gw pulang kembali ke rumah mewah, tempat dimana semua ini bermulai.

Skip dan sekarang gw udh nyampe rumah mewah, gw dan Azka kini sudah berada di kamar yang pertama kali kita berada

"Cis, gw rasa lu udh cukup dan lu harus balik" ucap Azka. "Balik??" tanya gw. Azka hanya tersenyum lalu berjalan ke arah kasur, dia lalu tiduran rebahan di kasur tersebut. Gw pun mengikutinya rebahan di kasur tersebut. "Tidur cis...." ucap Azka. "Awas lu jangan Homo" canda gw. Azka menanggapin canda gw dengan tersenyum

Perlahan mata gw mulai mengantuk dan kini gw sudah tertidur, "Cis bangun cis..." terdengar samar2 suara di dalam tidur gw. Perlahan suara tersebut mulai terdengar sangat kencang dan gw pun terbangun dari tidur gw. Sekarang gw bukan lagi ada di kasur tetapi gw berada di lantai dan dipinggir gw ada Maman. Lalu gw melihat di depan gw ada pak ustadz dan temennya lalu di hadapan mereka ada sosok hitam yang tdi membuat gw ketakutan. "Sebenernya apa yang sudah terjadi????" ucap gw dalam hati.