oke semua sudah berlalu dan ane bisa menjalani hidup normal layaknya remaja yang bertumbuh dewasa dgn normal. tidak ada lagi rasa takut atau parno, tidak ada teror, tidak ada lagi penampakan atau gangguan2 dalam diri ane. Ane bisa menyelesaikan bangku SMP dengan baik, dan kini ane masuk ke salah satu sekolah swasta di daerah Jakarta Barat. di Tahun pertama ane masuk SMA, ada sebuah event yg wajib diikuti seluruh siswa sekolah ane. LDK gan, kepanjangan dari Latihan Dasar Kepemimpinan. diadakan tidak di sekolah, tapi di Gadog, Jawa Barat. langsung ke Intinya aja gan, di LDK ini ada jerit malamnya. saatnya sekarang giliran ane jalan Jerit Malam bareng temen ane, sebut aja HD. ini adalah pertama kalinya lagi ane keluar tengah malam semenjak kejadian nenek kerudung merah itu. Ane cukup takut saat itu gan, karena terbesit pikiran2 negatif. tapi pikiran negatif itu ane lawan dengan nyanyian2, senandung2 yang ane lakukan selama jerit malam. dan HD yg sebenernya kagak doyan nyanyi, jadi ikut nyanyi bareng ane selama perjalanan Jerit Malam kita. menurut pengawas jika berjalan kaki normal, kita akan memakan waktu sekitar 40-45menit perjalanan. Ane berpikir cuma sebentar, tapi sebenarnya perjalanan ini adalah perjalanan panjang yg menegangkan dan mungkin menakutkan buat ane & HD.
oke ada 8 Pos yg harus kita lewati. tiap POS berjarak sekitar 5 menit jalan kaki. melewati pos 1 sampai 4 tidak ada kejadian yg menarik, jadi kita skip saja.
setelah pos 4, kita harus melewati jalan setapak yg sblh kanannya adalah pohon-pohon bambu. disinilah teror dimulai.. ane sempat berpikir bahwa kakak2 pengawas & panitia akan melakukan tingkah konyol dgn menakuti kami, namun ada satu perkataan kakak pengawas yg berkata "kita menghormati mereka yg tidak terlihat, karena itu kita tidak akan mencoba menyentuh garis batas antara dunia kita & dunia mereka. Dgn kata lain tidak ada panitia yg akan berpura-pura menjadi "mereka". dan memang benar apa yang dikatakan pengawas itu. ada 8 pos, 1 pos di isi oleh 4 orang. dan jumlah seluruh panitia & pengawas adalah 36 orang. 4 orang yg tidak jaga pos menjadi team penyapu + Kesehatan, maksudnya keliling kalau2 ada yg kenapa2.
oke kembali ke TKP, ketika melewati pohon2 bambu yg jumlahnya sangat banyak, HD sejenak berhenti, dia menengok ke kanan dan terpaku pada satu arah. ane berpikir dia kelelahan, secara kita jalan sudah lumayan jauh. tiba2 ane serasa di timpuk batu sebesar buah rambutan. ane nengok ke arah asal drmn batu itu berasal. ane perkirakan berasal dari arah yg sma kala HD terpaku memandang. namun tidak ada siapa2. ane mencoba berkomunikasi dgn HD, namun HD cuma terdiam. yg ane lihat wajah HD pucat, bibirnya putih. kaya orang sakit. beberapa saat kemudian tercium bau yg menyengat. sangat tidak enak baunya. ane berinisiatif untuk lari narik baju si HD. ini adalah jurus yg menurut ane tidak membuat ane terlihat penakut jika memang kakak kelas yg ngerjain kita saat itu. ane bisa mengelak kalau ane menyelamatkan HD dari kepucatpasiannya.. akhirnya kita sampai di Pos 5, HD masih diam gak bersuara. ane minta air minum untuk diberikan pada HD sm pengawas & panitia. mereka melihat kondisi HD yg menurut ane cukup memprihatinkan, namun HD bersikeras melanjutkan sisa 3 pos lagi. Oke no problem, susah senang kita lari bersama bro HD..
kali ini utk menuju ke Pos 6 kita kudu melewati Persawahan. jalan hanya selebar kurang lebih 30cm membuat langkah kaki kita melambat. ya, ane gak pengen gan kejebur di sawah yg berair.
beberapa saat melewati sawah, dari jarak pandang sekitar 30-50 meter, ane melihat sesosok laki-laki, menggunakan topi petani, memegang cangkul, memakai pakaian serba hitam-hitam. ia membiarkan kancing2 pd pakaian hitamnya terbuka. sedikit buncit yg ane lihat perutnya.
siapapun orang pasti mengira bahwa ia adalah petani yg sedang mengerjakan ladang tani nya, eits tapi kenapa harus malam2 begini? jam tangan ane menginfokan angka pukul 00:20an kurang lebih. ketika kita berjalan berada 1 garis lurus dgn nya, ia mulai mencangkul ladangnya. namun keganjilan terjadi di sini, jarak antara ane & petani itu hanya sekitar 10 meteran. ane bs melihat warna kulit si petani yang PUCAT!! ane bisa melihat tangan, perut & betis kakinya, semua berwarna Pucat. seperti MAYAT! dan si petani melakukan gerak mencangkul seperti SLOW MOTION..
mohon jangan gagal paham gan, coba agan-aganwati khayalkan, bagaimana gerakan manusia yg mencangkul ala slow motion, tp patah2.. seperti JuOn (film hantu jepang yg merangkak). slowmotion + patah-patah!!
yap, ane tau itu Hantu, tp ane berusaha tenang, karena teringat kata2 pengawas, ane kudu menghormatinya. ane sudah melewatinya, jaraknya sekitar 40-50 meteran dari ane & HD berdiri, dan ketika ane sekali lagi memandang ke petani itu, kali ini si petani memutar kepalanya sekitar 135 derajat memandang ane & HD, sambil tersenyum lebar!! kali ini ane & HD cuma bisa lari ga jelas..
setelah sampai di pos 6, HD malah bertanya "Lu lari kenapa sih coy??" ane bingung dgn pertanyaannya. ane balik nanya "Lah lu sendiri kenapa lari?" dia bilang dia lari ngikutin ane lari, dan ane nanya soal petani di sawah, dan dia bilang dia gak lihat ada petani di sawah. Jadi cuma ane gan yg melihat petani di sawah, Tapi... bukan cm ane yg liat petani itu, HD juga lihat petani itu tapi di pohon-pohon bambu. ciri2nya sama dengan apa yg ane lihat, pakai topi petani, baju dgn kancing terbuka, celana yg digulung sampai lutut, pakaiannya berwarna hitam, membawa cangkul, perut buncit & kulitnya pucat. namun versi HD wajah si petani bagian sebelah kirinya Hancur penuh ulat/belatung!!