Pengalaman Misteri Nenek Kerudung Merah & Petani di Tengah Malam #8 - Cerita Seram Kaskus

Pengalaman Misteri Nenek Kerudung Merah & Petani di Tengah Malam #8

Setelah lulus kuliah ane pindah ke kota Smg karena mendapat panggilan kerja di sana. Ane mendapatkan kost di daerah Pesisir di JL.Satria. kehidupan kota ini ternyata berbeda dengan ibukota. Kehidupan ibukota yang seakan penuh gemerlap & seperti kota yang tidak pernah tidur, namun berbanding terbalik dgn kota ini. memang ada beberapa tempat di sudut kota ini memiliki kehidupan malam yg gemerlap, namun juga cukup banyak kehidupan malam lain yg jauh dari gemerlap namun penuh aroma mistis. Beberapa tempat seperti tanjakan gombel, sekitar kota tua dan banyak lagi tempat lainnya yg ketika ane berada disana sangat kental sekali atmosfer mistisnya. Soal gangguan justru ane dapatkan di tempat kost pertama ane di daerah Satria. ane anggap itu sebagai sebuah salam perkenalan & ucapan selamat datang, namun cara mereka yg menurut ane cukup keterlaluan walaupun tidak ada niat yg membuat ane mau cabut dari kost tersebut.

oke langsung saja ke topik utama cerita ini, ane pulang kerja sekitar jam 5, setelah ane rapi2, nyapu dan mandi, ane berencana akan ngapel ke rumah cewek ane (Sekarang uda jadi Istri ane) namun mau istirahat sejenak sambil menunggu selepas maghrib.
Begitu keluar dari kmr mandi ane menemukan pakaian ane yg seharusnya ada di lemari berantakan berserakan di lantai kamar. ane mengira pertama kali kamar ane kemasukan maling, namun tidak ada satupun barang yang hilang. Dompet, HP & Laptop ane msh aman-aman saja. Oke ane berpikir positif, itu maling! maling yg gagal menjarah barang2 berharga ane. lagi-lagi ane kembali merapikan pakaian ane dan kemudian niatnya mau istirahat sejenak. hendak merebahkan badan di ranjang tiba2 ane merasa ada orang yg manggil ane dari luar pintu kmr. sepintas mirip suara seorang wanita, tapi mustahil jika ada perempuan masuk ke lingkungan kost ane. ane segera menuju pintu, namun sebelum ane membuka pintu, ane gantung handuk bekas mandi di kursi meja belajar, tidak lupa kursi ane rapatkan ke meja nya, lalu ane buka pintu dan tidak ada siapa2.. oke ane anggap ane yg kepedean, mungkin mas Dimas (penghuni kmr dpn) yg lagi nelpon tadi, atau Dani mahasiswa kamar sebelah ane. setelah menutup pintu & hendak berbalik ke kasur, tiba2 ane menabrak bangku yg tadi sudah ane rapikan. so, bagaimana bisa bangku bergerak sendiri dalam jarak sekitar 1 meter??



oke, kaki kiri ane cedera.. dan gara2 cedera ini atas seijin ortu cewek ane, ane di rawat di rumah cewek ane.

2 hari ane gak bisa jalan & ane ga tau kenapa bisa separah ini. padahal benturan di kaki ane tidak terlalu keras. walaupun dalam musibah ya ada berkah. ane jadi semakin dekat sm cewek ane

Selang 1 bulan berlalu, ane mengalami sebuah pengalaman yg kayaknya baru sekali ini terjadi dalam hidup ane.
waktu itu seinget ane malam selasa, ane merasa sangat lelah & agak kurang enak badan. ane terlelap dalam tidur & antara mimpi atau tidak ane merasa tubuh ane terbang. menembus langit2 kamar dan ane melayang-layang di atas pemukiman tempat ane berada. Muncul keinginan ane ingin terbang menjelajahi kota ini. ane sadar, ane terbang melintasi rumah-rumah, jalan-jalan, ane melewati Tugu Muda, ane melihat Lawang Sewu dan seketika ane sperti tertarik kembali ke tempat ane berasal tadi. ane sampai di depan pintu kamar kost ane, ane melihat sesosok mbak2 mengenakan pakaian jadul berdiri di lorong kost ane. dia berjalan mendekati ane & mengetuk kusen pintu kmr ane dengan sebuah koin uang jadul. kalau tidak salah lihat itu uang koin 100 rupiah yg ada gambar wayang (kalau tidak salah). ketika ketukan itu semakin keras, ane seakan terhisap ke raga ane kembali. ane sempat melihat tubuh ane tertidur di atas ranjang. seketika itu ane terbangun. saat bangun ane msh mendengar ketukan uang koin pada kusen pintu ane.. yang menjadi pertanyaan ane apakah mbak2 itu penunggu kost tempat ane tinggal? menurut ane gangguan2 yang terjadi hanya sebatas keisengan atau sebuah interaksi yg mereka lakukan dgn tujuan mengingatkan bahwa mereka sudah ada sebelum ane.

selang 1 bulan kemudian ane pindah kost ke daerah beton. Bukan karena teror atau ane takut, namun akses ke kost ane jalanannya rendah, jadi sering kali banjir jika hujan turun.